JILBAB IS MY STYLE AND MY IDENTITY

23/04/2011 14:19

Saudariku yang senantiasa anggun dan cantik di mata Alloh, izinkanlah saya mengukir pena ini sebagai tanda cinta dan kasihku padamu wahai ukhti sholeha. Artikel ini saya buat atas inspirasi proses teman-teman seperjuangan ketika memutuskan untuk menutup aurat dan berjilbab yang merupakan kewajiban karena ada perintah Alloh didalam firman-NYA.

 

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

 (QS. Al-Ahzab :59)

 

Pertama kali ku lihat wanita – wanita menyejukkan seperti itu di sekolah tempatku menimba Ilmu.. (jiaah.. jadi curcol zaman dulu hehe..). Mereka tidak cantik, tidak putih, dan tidak tinggi. Mereka bukan artis. Bukan pula selebritis. Wajahnya hampir tak tersentuh oleh make up. Apalagi make up yang berlebihan. Hanya tersentuh air wudhu. Pakaiannya pun sederhana. Tapi ketika ku lihat mereka, yang kudapat adalah kesejukkan. Kesejukkan yang tampak dari seorang wanita. Kesejukkan akan rasa persaudaraan dan kecintaan karena Allah Azza Wa Jalla. Terlebih dengan jilbab panjang menutup dada yang mereka kenakan. Subhanalloh.. amazing.. J

 

            Jika mereka bertemu dengan lawan jenis yang bukan mahromnya, mereka akan menundukkan pandangan. Bukan berarti kalau jalan nunduk terus ya.. nanti nabrak tiang  dong hehe.. yang dimaksud menundukkan pandangan disini ialah menjaga pandangan agar tetap terkendali dan hati tidak menjadi liar dan bermaksiat. Mereka makhluk langka (jiah berasa zaman purba, enggak dong ya...) mereka langka dan jarang ditemui karena mereka tiada tersentuh kecuali oleh orang-orang yang halal bagi mereka.

 

           

            Jangan salah.. mereka bukanlah manusia yang sempurna juga bukan malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan. Mereka hanyalah manusia-manusia biasa yang kadang alpa dan khilaf, yang butuh belajar dan pengingat. Ya! mereka adalah manusia yang menjalani prosesnya. Proses pencarian jati diri mencari Robb nya. Proses perjuangan untuk menggapai Ridho Tuhannya.

 

            Mereka menjalankan kewajiban atau perintah Tuhannya bukanlah tanpa ujian. Bukanlah tanpa rintangan atau terjal. Untuk menjalan kewajiban sebagai seorang muslim, tentulah mereka mengalami berbagai ujian. Baik itu dari keluarga atau dari gejolak diri sendiri. Ada yang mendapat ujian dari keluarga berupa penolakan berjilbab dengan alasan

”Nanti tidak mendapatkan jodoh ”, ”Nanti susah cari kerja”,”Nanti aliran sesat”

Juga bila ujian dari gejolak diri sendiri ” Nanti kampungan”,”Nanti enggak ada yang suka”,”Nanti enggak gaul”,”Nanti panas dan gerah”. Nanti dan nanti...

           

            Padahal untuk urusan rezeki, jodoh, hidup dan mati hingga detik dan takarnya sudah tercatat di Lauhul Mahfudz jauh sebelum kita di lahirkan ke dunia ini. Tiada pernah akan tertukar. Itu janji Alloh.

 

            Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh)”       (QS. An-Naml : 75)

           

            Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

(QS. Al-Hadiid:22)

 

 

Ujian dari gejolak diri sendiri dimana menjadikan seseorang enggan berjilbab biasanya karena mindset ’Jlibabin hati dulu, baru memakai jilbab’. Padahal ibarat rumah, bagaimana mungkin kita ingin melindungi segala isi perabotnya ( baca: hati ), kalau rumah itu sendiri tidak berpagar, tidak berjendela bahkan tidak berpintu (baca : jilbab ). Intinya adalah bagaimana  mungkin kita ingin membentengi hati kita dari segala bentuk maksiat kalau fisik kita atau yang diluarnya saja tidak dibentengi? Ya kan... J  *senyum super manis*

 

Memakai jilbab itu hukumnya wajib. Ini bukan karena ekstrim ataupun kaku ya... tapi memang pada kenyataannya memakai jilbab dan menutup aurat merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslimah yang berakal dan baligh. Hayoo.. yang mengaku muslimah berati pakai jilbab ya..

 

Jilbab. Selain kewajiban yang harus ditaati jilbab adalah simbol atau identitas bagi seorang wanita yang mengaku dirinya muslim. Coba bayangkan ketika kita ada di tempat umum dan banyak orang disitu. Kita tidak mengenal mereka dan tidak mengetahui agama mereka, namun apabila salah satu orang tersebut memakai jilbab pasti kita langsung mengenalnya sebagai seorang muslim.

 

Seperti saya ketika belum memakai jilbab. Pada saat itu orang-orang yang baru mengenal saya menyangka kalau saya seorang nasrani, karena wajah saya yang oriental alias BBS (Bengkak – bengkak sipit  hehe..). Padahal sejak dilahirkan saya adalah seorang muslim. Awalnya kesal, tapi sekarang saya jadi memahami mereka. Ya mereka menyangka seperti itu karena tidak ada identitas yang saya kenakan sebagai seorang wanita muslim pada umumnya.

           

Begitu mulianya wanita berjilbab. Hingga ketika digoda pun di pinggir jalan, godaannya berupa ucapan salam. Bukan siulan atau sindiran yang melecehkan kehormatan dan harga diri seorang wanita. Itulah keberkahan dari menjalankan kewajiban dan perintah Robb nya..  J

 

Ketahuilah saudariku bagaimana sulitnya perjuangan saudari-saudari kita pada zaman dahulu tepatnya pada saat era orde baru, dimana masih sulitnya untuk berjilbab. Mereka selalu mencuri-curi waktu untuk berjilbab. Karena pada saat itu kondisi peraturan yang memang tidak memungkinkan. Ada juga ketika mereka mengenakan jilbab, jilbab mereka disuruh buka paksa.  Innalillah.. gerimis hati ini mendengar dan membayangkan perjuangan mereka hanya untuk menjalankan perintah Robb nya..

 

Dan bagaimana kita saat ini? Disaat sudah banyak kemudahan bagi kita untuk untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang wanita muslim yaitu berjilbab.. Sudah banyak pula model-model jilbab yang modern namun tetap syar’i. Mengapa kita masih ragu? Ragu dipecat dari pekerjaan? Ragu sulit mendapatkan jodoh?

 

Ingatlah bahwa semua itu telah tercatat dilauhul mahfudz dan tiada pernah akan tertukar. Semoga Alloh merahmati kita dan memberi kemudahan dan keberkahan di dalamnya. Ingatlah wahai saudariku yang kukasihi karena Alloh,, memakai jilbab dan menutup aurat adalah kewajiban dan bukan pilihan. . 

 

So, tunggu apalagi.. berjilbab adalah kewajiban dan bukan pilihan.. Saling mengingatkan dan mendo’akan.. ^^

 

Duren Bangka,

23 April 2011

07.25 Wib

Pagi hari yang cerah

Ditemani kicauan burung

yang bertasbih memuji-NYA.

 

 

By. Sari Asma Anggar